Sunday, June 14, 2009

~ Perempuan Berkalung Sorban ~

Aku itu baru aja nontonin karya besar yang bagus - “Perempuan Berkalung Sorban”. Kapan nungguin tayangannya disini aja udah basi. Kalau disana itukan tayangannya di bioskop since bulan Januari lagi. Emang lebih seru kok nontonin dibioskop tapi harus gimana…. Dvd aja udah cukup ah! Ini lagi ehsanan temanku. Pinjaman…. pahala…. hehe..

Secara sengkat, aku sangat terkesan dengan kisah ini yang secara total merangkap tentang agama, nuansa kehidupan, kebebasan dan kasih sayang. Aku nggak bisa sama sekali dari tidak menangis sepanjang penceritaan ini berjalan. Renggapan karakter yang kuat, motif cerita yang utuh, jelas lagi terang dan kepintaran sinematornya dalam mensignifikasikan keindahan suasana alam ciptaan Allah sang yang Maha Agung.

Buktinya, petikan dari akedemitas di sana juga turut memberi pendapat positip bahawa “Salah satu kekuatan filem ini adalah pesannya karena ia mengangkat realitas sebagian masyarakat kita yang masih membelenggu, melecehkan dan merendahkan martabat kaum perempuan. Filem ini juga sesuwei dengan ajaran agama, khususnya Islam yang sangat menghargai dan memberi tempat yang terhormat bagi kaum perempuan”.

Secara jujurnya filem ini emang persis dan ada hubung kaitnya dengan perjalanan idupku. Jadi nggak heran kenapa aku pas merasakan penderitaan Anisa ketika fasa idupnya yang seperti didalam neraka itu. Aku ngerti dong. Ngertiiiiii banget. Pertemuan sama orang yang salah melantarkan aku dalam kehidupan yang konyol. Gelep. Nggak ada satu titik cahaya didalamnya. Diperlakuin seperti binatang, jauh sekali dilayanin sepertimana yang ditermaktub di dalam ajaran islam. 'Baik'nya hanya bersebab. Selingkuhin, marahin, bo’ongin, diherdikin seenaknya, caciin, fitnahin segala, apa lagi ditinggalin di mana-mana, cuman untungnya mukaku belum pernah merah karena digampar. Tangisan itu bukan apa-apa lagi. Pantas jadi candaan dia. Hati…bukan lagi sakit, tapi hancur. Mending mati dari selamanya berada didalam situasi itu. Jadi kini, aku jelek amat bila meliat laki-laki yang tindakan & ngomongnya kasar dengan kaum wanita. Dayus!

Makanya aku juga bisa ngerti kok pada saat Anisa ditakdir Allah untuk bersama dengan Khodori, lek keponakan sebelah ibunya yang tidak sedarah. Khodori seorang pria yang sangat budiman, lemah lembut bicaranya, punyain peribadi yang cantik, dan hatinya ikhlas mencintai Anisa. Jadi iya, terus terang aku akuin emangnya aku pernah ngenalin sasaorang yang dulunya menuntut ditanah Jawa. Dia mengajar aku untuk bangun dari kesilapan silam. Dalam diam aku kagumi ketokohan yang sedia wujud dalam tubuhnya sebagei pemimbing. Pemikiran yang bijak. Humble. Sangat realitas. Punya masalah silam yang mirip (ini penting banget kok!). Seneng bicaraan tentang apa saja. Lucu. Bisa fahamin aku yang sangat konflikasi ini...;p Jelas….iya – hatiku emang terpaut pada dia.

Tetapi harapan untuk bahagia yang dititipin Allah taala itu hanyalah sebentar. Khodori, insan ketiga yang amat dicintaiin Anisa selepas ummi dan abinya, bertemu kecelakaan dan maut. Sedih bukan lagi perkataan yang mampu digambarin dalam kekecewaan dia. Efeksinya sama doang ke aku. Aku sekali lagi rebah. Makin ku persoalin kenapa ini harus terjadi. Ironinya nggak ada apa-apa masalah cuman inilah namanya takdir. Hingga sekarang aku masih kangen sama dia.

Waktu berkulir dan aku semakin redha dengan ketentuan Tuhan. Aku pikir aku butuh dia (secara fizikal) dalam hidupku. Ternyata nggak. Aku pantas deh berjalan sendiri. Seperti Anisa bersama puteranya, Mahbub yang memanjangkan semangat suaminya untuk berbakti demi membawa modernisasi kepada santri-santri di Pesantren Al-Huda.

Aku tidak penah setop ingatin diriku bahwa bantuan Allah itu sentiasa ada. Pokoknya kita tidak harus jemu meminta pada Dia, karena nikmat itu datang bersama sifat sabar & redha.

Islam itu indah dan mudah. Jadi jangan coba sulitin penyempurnaannya dengan kemunduran mentalitas kita. Manusia itu dicipta berbeda-beda. Makanya pendekatan untuk bertabligh itu juga harus berlainan dong. Iyakan……… ;)

My last word, hasil kerja yang cukup luar biasa dari penulis asalan cerita ini kepada direktor kepada aktor-aktor kepada semua krew yang terlibat dalam keberhasilan filem “Perempuan Berkalung Sorban” – HUGE congratulations untuk kalian! Seruuu banget!

6 comments:

abg pasport said...

salam....
sekali baca dah trus jd org seberang ni....hebat betul novel tu....

Ibu Ayra said...

wahhh, slang indonnya amat bagus sekali...A+++

Anonymous said...

salam..

leh sy berkenalan dgn tuan punya blog ni..first impression sy tertarik dgn citer dalam blog u..email mail at aimmc2008@gmail.com..

thks

Yati Che Burn said...

salam
abg pasport, dia tgk dvd saya tu je la... tak baca lagi pun novel tu hehe

Rasanya mmg tak lepas citer ni kat sini kot. hmmm
Perjuangan seorg muslimah dlm kebebasan memilih masa depannya tetapi terpaksa akur kehendak org tua. Hidup dlm pesantren yang mganggap kemodenan itu menyimpang dari Islam

Revalina S Temat(Annisa/ Bawang Putih@Alya) & Oka Antara(Khoudri)-sama cantik & hensem pelakon utamanya.Lakonan mmg mantap. Jalan citer lbh teratur dari Ayat2Cinta(A2C)... Semmgnya lain filem dari novel. Filem lbh tragis. tp dakwahnya kurang skit dari A2C ie soalan2 mudah Annisa dlm kuliah tak terjawab oleh gurunya. Rupanya mmg konversi filem ni. Ada segelintir ulama Indon boikot.
Perjuangan seorg muslimah dlm kebebasan memilih masa depannya tetapi terpaksa akur kehendak org tua. Hidup dlm pesantren yang mganggap kemodernan itu menyimpang dari Islam.

'Syurga janji Allah ada dibawah telapak kaki kita,Perempuan! Mau jadi apa pun kalian nanti, pilihlah jalan Allah ....'

hajar kasri said...

pertama-tama makasih ya pada kalian yang bacain entriku kali ini. makasih banget...

hehe..

actually entry ni is not about the languange but its more into 'how do i connect between the storyline & what i had experinced in my life journey (& confession of course...perghh..berani btul aku).

newyz, dis is not my first entry in indon. ade lg yg sblm2 ni. sila la bace k.. ;)

yah! dialog Anisa yg ni adlh yg plg TERROR gitu! huhu... - 'Syurga janji Allah ada dibawah telapak kaki kita,Perempuan! Mau jadi apa pun kalian nanti, pilihlah jalan Allah ....'

to anonymous..
boleh... ;)
thx so much for reading this humble blog of mine k.

Anonymous said...

salam cik hajar, camne nak kenalan..dok tggu yr response x dpt2 lagi..